SPOILER ALERT!


SPOILER ALERT!
Bila Anda serius ingin membaca buku-buku yang saya bahas di bawah ini dan tak ingin ceritanya Anda ketahui sebelum membaca bukunya, sebaiknya Anda meninggalkan website ini dan mengunjunginya kembali setelah selesai membaca. Terima kasih.

Rabu, 11 Agustus 2010

Sang Alkemis - Paolo Coelho

Ini adalah buku paling laris di planet bumi, saya heran bila Anda belum pernah membacanya. Penulisnya, Paolo Coelho (baca: ˈpawlu kuˈeʎu), seketika menjadi penulis paling laris gara-gara buku ini. Konon awalnya buku ini tidak dilirik sama sekali oleh khalayak luas, karena hanya diterbitkan oleh penerbit kecil di Brasil, negara asal Coelho.


Tema dari tulisan Coelho adalah pengembaraan spiritual seorang anak manusia. Di setiap bukunya selalu perenungan spiritual. Termasuk buku yang menghebohkan ini.


Sang Alkemis adalah dongeng modern, untuk membedakannya dengan dongeng klasik yang sering ditulis pengarang jaman dulu. Pada jaman dahulu di spanyol, hiduplah seorang anak gembala yang kutu buku bernama Santiago. Santiago sepanjang tahun menggembalakan domba-dombanya untuk kemudian dijual bulunya di desa terdekat.


Suatu saat Santiago tidur di bawah pohon sikamor dekat gereja tua. Dia bermimpi.Dalam mimpinya, dia disuruh pergi ke Mesir untuk menemukan harta karun di bawah piramida. Belakangan mimpi itu semakin sering datang.


Akhirnya dia memutuskan untuk menjual domba-dombanya dan pergi ke Mesir, meskipun dia tidak tahu bagaimana caranya mencapai Mesir. Dia tak punya peta, hanya berbekal uang penjualan domba, menyeberang ke Afrika, benua yang tidak dikenalnya. Tanpa mengerti bahasanya juga. Dalam perjalanannya mencari harta karun di Mesir, dia menemukan bahaya, malapetaka, dan juga cinta. Dia juga bertemu dengan legenda dunia timur yang disebut dengan Sang Alkemis, orang bijak yang konon menguasai ilmu kimia dan bisa mengubah besi menjadi emas.


Di akhir cerita, sukses atau tidaknya dia menemukan harta karun sendiri tidak terlalu penting. Yang terpenting, yang ingin didongengkan Coelho, adalah perjalanan spiritual itu. Perjalanan ke Mesir telah mengisi sisi spiritual Santiago, telah mengubahnya hidupnya menjadi bermakna.


Sebuah dongeng yang indah dan --yang terpenting-- logis untuk digunakan sebagai motivasi kemanusiaan. Setiap orang adalah pemimpi. Semua orang pasti pernah bermimpi. Tapi yang membedakan mereka adalah, ada orang yang hanya bermimpi, ada orang yang berusaha untuk mewujudkan mimpinya dengan segala tenaga.


Dalam sebuah bab buku ini diceritakan mengenai Santiago yang sempat bekerja pada pedagang Arab. Cerita ini cukup pendek tapi menggambarkan bagaimana kita harus berusaha keras untuk mewujudkan mimpi kita. Pedagang Arab itu bercerita kepada Santiago bahwa sebagai orang Islam dia diwajibkan menjalankan 5 hal rukun Islam: Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat, dan kemudian naik haji ke Mekkah. Pedagang itu sudah menjalankan yang empat pertama, dan dia bermimpi untuk menjalankan yang terakhir, naik haji ke Mekkah.


Pedagang itu mengumpulkan uang untuk naik haji, karena untuk pergi ke Mekkah yang jauh dia merasa perlu modal. Dia mulai berdagang. Makin lama dia makin sukses berdagang. Pelanggan berdatangan, dan dia semakin makmur. Kehidupannya menjadi lebih baik. Tapi dia tak kunjung pergi ke Mekkah, karena dia belum siap meninggalkan semua yang dia bangun untuk melakukan perjalanan yang berbahaya melewati padang pasir sejauh ribuan kilometer itu.


Pedagang Arab itu melihat tiap hari orang melewati tokonya, berjalan kaki jauh, bahkan ada orang sakit yang ditandu, hanya untuk melakukan perjalanan ke Mekkah. Mungkin ada yang berhasil mencapai Mekkah, mungkin ada yang gagal. Namun dia hanya melihat mereka, bukannya ikut dengan mereka. Hidupnya sudah makmur. Seharusnya sudah cukup untuk biaya perjalanan ke Mekkah. Tapi begitu kesuksesannya sebagai pedagang tercapai,dia sudah terlalu tua untuk melakukan perjalanan ribuan kilometer melewati padang pasir.


Mimpinya tetap hanya mimpi. Dia tidak mendapatkan apa yang diimpikannya sejak kecil. Dia menjalani kehidupannya yang tak berarti. Hanya menjalani hidup hari demi hari tanpa tujuan.

5 komentar:

  1. gue kayaknya anomali. gue sudah baca buku ini, tapi mau dalam keadaan jungkir balik pun gue tetap tidak menyukai buku ini :D

    BalasHapus
  2. boleh, bebas kok di sini. tidak ada yang anomali, karena buku yang ditulis pun sebenarnya sebuah anomali.
    saya suka buku ini, tapi saya kurang suka buku2 Coelho yang lain. Tapi Coelho itu seperti mosaik, kadang bagus dalam bagian-bagiannya, tapi kadang kurang bagus membuat gambar besar.
    disini bebas suka dan tidak suka kok. cuma ada 2 peraturan disini, dilarang memaki dan dilarang membakar buku. thanks ya ndra.

    BalasHapus
  3. Ini buku pertama yg loe suruh gue baca (must read). Ternyata bukunya emang bagus banget, sampai2 gue koleksi semua buku karangan Paulo Coelho (walaupun ngga semuanya bagus) cuma buat seneng2 aja bacanya...

    BalasHapus
  4. you are welcome henky
    btw melempar buku boleh kan? haha... karena gue pernah membaca buku yg menyebalkan (saking jeleknya), sehingga baru baca bab2 awal udah lgsg gue lempar :D:D judulnya? lebih baik gak usah gue sebut haha

    BalasHapus
  5. Iya, buku ini emang bagus. dan karena buku ini juga, langsung hunting 6 buku Coelho lainnya (meski sekedar pinjem) dan memang tidak sesuai ekspektasi. ada yang bagus, tapi ada juga yang kurang bagus.

    BalasHapus