SPOILER ALERT!


SPOILER ALERT!
Bila Anda serius ingin membaca buku-buku yang saya bahas di bawah ini dan tak ingin ceritanya Anda ketahui sebelum membaca bukunya, sebaiknya Anda meninggalkan website ini dan mengunjunginya kembali setelah selesai membaca. Terima kasih.

Sabtu, 07 Agustus 2010

In Cold Blood - Truman Capote

Pada tahun 1966, Truman Capote, penulis Amerika, menciptakan genre baru dalam sastra, yaitu novel non-fiksi. Capote menulis buku berjudul In Cold Blood, sebuah cerita kriminal yang diambil dari kisah nyata. Genre ini sekarang sudah semakin populer. Apabila Anda sering membaca Reader's Digest atau Intisari, kerap kali kita temukan cerita kriminal atau cerita detektif non-fiksi yang ditulis dengan gaya bertutur sebuah plot sastra.

In Cold Blood bercerita tentang kejadian nyata pembunuhan brutal keluarga petani kaya Clutter di Kansas. Sang ayah, Herbert Clutter, dibunuh dengan kepala nyaris putus oleh belati. Istrinya, Bonnie, dan kedua anak remajanya, Nancy dan Kenyon, ditembak di kepala dengan senapan laras panjang dalam jarak dekat. Tidak ada saksi, tidak ada tanda-tanda pencurian, tidak ada motif. Hampir sebuah kejahatan yang sempurna.

Pembunuhnya adalah dua orang mantan narapidana bernama Dick dan Perry. Kedua orang itu berniat merampok keluarga Clutter dengan tidak meninggalkan seorang saksipun hidup-hidup. Ternyata Herb Clutter tidak menyimpan banyak uang di rumahnya. Alhasil, segala pembunuhan dan perampokan sadis itu terjadi hanya untuk 42 Dollar yang mereka temukan di penjuru rumah.

Novel ini bukanlah novel kriminal seperti biasanya. Novel ini tidak seperti novel Agatha Christie maupun Arthur Conan Doyle, yang selalu membuat kita bertanya-tanya bagaimana penyelesaian cerdas dari sebuah cerita kriminal. Novel ini bukan tentang siapa yang melakukan, atau bagaimana mereka melakukannya. Novel ini adalah novel psikologi yang efektif mengenai bagaimana sesungguhnya patologi kriminal bekerja.

Emosi pembaca dibawa terombang-ambing dengan mengikuti perjalanan sang pembunuh, Dick dan Perry. Mereka melakukan perjalanan yang emosional ke Kansas, Texas, Mexico, dan Florida, dimana mereka tertangkap. Capote mengikuti kisah mereka dari pembunuhan berawal tanpa petunjuk, hingga akhirnya mereka tewas dihukum gantung di Kansas. Bahkan beberapa kali Capote mewawancarai Perry secara langsung.

Perry adalah pembunuh berbadan kecil yang perasa dan perenung, dengan masa kecil yang sangat suram. Dick adalah pria rupawan yang licik dan bermulut besar, terjerumus ke dalam kriminalitas karena kenakalan remaja. Dalam tahap tertentu, kita lupa akan pembunuhan sadis, dan simpatik akan kondisi mereka. Dan yang paling luar biasa dari novel ini adalah, kita harus mengingat bahwa ini adalah kejadian nyata. Kejadian nyata kadang lebih aneh dari fiksi.

Truman Capote telah melahirkan bentuk sastra baru yang luar biasa. Bentuk sastra yang membuat kita berpikir ulang melihat dunia ini.

1 komentar:

  1. Kalau boleh bertanya apakah hampir mirip2 seperti thomas harris menggambarkan hannibal lecter?

    BalasHapus